Prakarya Kelas 8 Semester 1 "Kerajinan Dari Bahan Lunak" (2)
Pada pertemuan sebelumnya (Kerajinan Bahan Lunak Bagian Ke-1) telah dibahas mengenai definisi kerajinan bahan lunak; jenis, sifat dan contoh produk-produk kerajinan dari bahan lunak. Maka pada pertemuan ini akan diulas mengenai bahan, alat, dan proses pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak.
C. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak
1. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Tanah Liat
- Bahan Produksi Kerajinan Keramik
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kerajinan keramik adalah tanah liat.
Gambar 1. tanah liat dengan beragam warna sumber: citraalam.id |
- Alat Produksi Kerajinan Keramik
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kerajinan keramik meliputi butsir, kawat/benang pemotong tanah, spon, kayu, alat putar kaki (kickwheell), alat putar tangan (handwheell), dan tungku pembakaran.
Gambar 2. peralatan produksi keramik:a) butsir; b) tali pemotong; c) spon; d) handwheell; e) rol; f) tungku pembakaran; g) kickwheell sumber: dok. kemdikbud |
- Proses Produksi Kerajinan Keramik
Gambar 4. tahapan proses teknik pilin (coil) sumber: dok. kemdikbud |
Gambar 5. teknik lempengan (slab) sumber: dok. kemdikbud |
Gambar 6. lempengan dibuat bentuk silinder sumber: dok. kemdikbud |
Gambar 7. lempengan dibuat bentuk persegi sumber: dok. kemdikbud |
Gambar 8. tahapan proses teknik cetak sumber: dok. kemdikbud |
Gambar 9. tahapan proses teknik cor sumber: dok. kemdikbud |
Gambar 10. tahapan proses teknik putar sumber: dok. kemdikbud |
2) Hasil kerajinan keramik yang sudah dibentuk selanjutnya dikeringkan dengan cara diangin-anginkan saja.
2. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Serat Alam
- Bahan Produksi Kerajinan Serat (Serat Eceng Eceng Gondok)
Gambar 11. eceng gondok sumber: amongguru.com |
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari serat eceng gondok adalah batang eceng gondok yang sudah kering, benang, kertas, cat minyak berwarna/pernis, dan aksesoris tambahan (seperti: kancing, mata/mote, pita, dan lain-lain).
- Alat Produksi Kerajinan Serat (Serat Eceng Gondok)
Peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan kerajinan serat eceng gondok antara lain: jarum, gunting, pensil, dan kuas.
- Proses Produksi Kerajinan Serat (Serat Eceng Gondok)
Berikut ini tahapan proses pembuatan kerajinan tas dari serat eceng gondok:
- Carilah eceng gondok di sekitaran sungai, jika kesulitan mendapatkannya bisa membeli di pengepul eceng gondok;
- Cuci eceng gondok dengan disemprot air bersih dan dibanting-banting agar kotorannya rontok, proses ini dilakukan untuk menghilangkan bau tak sedap;
- Pisahkan batang dari daunnya dengan menggunakan pisau/gunting;
- Keringkan/ jemur batang eceng gondok di bawah sinar matahari atau dengan cara diasap menggunakan asap belerang;
- Anyamlah eceng gondok yang telah dijemur, buatlah anyaman sedang atau lilitan kecil;
- Buatlah pola tas di atas kertas dengan pensil dan gunakan penghapus jika salah. Ukuran dan model dibuat sesuai selera yang dikehendaki;
- Eceng gondok digunting sesuai pola lalu dijahit;
- Setelah tas selesai dijahit, lakukan pewarnaan dengan menggunakan cat minyak/pernis agar tas menjadi mengkilap dan berwarna;
- Tahap terakhir, berilah aksesoris tambahan seperti kancing, mote, pita dan lain-lain di atas tas agar tas eceng gondok nampak lebih cantik dan menarik.
Gambar 12. proses pengeringan batang eceng gondok sumber: antaranews.com |
Gambar 13. proses penganyaman batang eceng gondok sumber: merahputih.com |
Gambar 14. aneka model tas eceng gondok sumber: gambar.pro |
3. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Kulit
- Bahan Produksi Kerajinan Kulit
Bahan utama yang digunakan untuk membuat kerajinan kulit adalah kulit tersamak yang berasal dari hewan seperti: domba, sapi, dan kerbau.- Alat Produksi Kerajinan Kulit
Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan kulit adalah pahat khusus kulit, plong (pembolong kulit), mesin jahit, gunting, dan jarum jahit untuk kulit.Gambar 16. peralatan produksi kerajinan kulit: a) pahat; b) plong ; c) gunting ; d) cutter; e) jarum; f) mesin jahit sumber: dok. kemdikbud |
- Proses Produksi Kerajinan Kulit
Kulit hewan tidak dapat langsung digunakan untuk membuat kerajinan, melainkan harus melalui beberapa proses terlebih dahulu agar siap menjadi bahan baku kerajinan. Berikut ini tahapan proses pengolahan kulit menjadi produk kerajinan.
- Kulit dibersihkan terlebih dahulu dengan cara dicuci dan direndam selama sehari di dalam air sampai lunak;
- Selanjutnya kulit direntangkan dengan menggunakan tali dan pigura kayu yang kuat;
- Jemur kulit tersebut di bawah terik matahari sampai benar-benar kering;
- Bersihkan kulit dari rambut (bagian luar kulit) dan daging (bagian dalam kulit) yang masih menempel dengan cara dikerok. Sebaiknya penipisan kulit dilakukan pada bagian dalam terlebih dahulu untuk mendapatkan kulit yang berkualitas, sehingga pada bagian luar penipisan hanya untuk menghilangkan bulu. Pengerokkan kulit dilakukan dengan pisau atau pethel sedikit demi sedikit secara hati-hati. Torehan pisau pada proses pengerokkan hanya dilakukan satu arah dari atas ke bawah. Proses pengerokkan akan menyebabkan kulit menjadi tipis;
- Setelah ditipiskan, sisa-sisa kerokan dibersihkan dengan air dan bagian yang dikerok dihaluskan dengan amplas;
- Selanjutnya kulit dijemur di bawah sinar matahari lagi hingga kering secara merata agar awet;
- Kemudian dilakukan pewarnaan dasar pada kulit dengan menggunakan bahan kimia atau pewarna sintetis;
- Kulit yang sudah diwarnai siap untuk dibentuk sesuai desain model produk kerajinan yang akan dibuat;
- Untuk pembuatan produk kerajinan berupa jaket, tahapan setelah pewarnaan adalah penjahitan. Penjahitan dapat dilakukan menggunakan mesin jahit manual atau dengan sistem konveksi;
- Kulit yang sudah berbentuk jaket selanjutnya dipoles agar permukaannya tampak mengilap.
4. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Getah Nyatu
- Bahan Produksi Kerajinan Getah Nyatu
Bahan yang digunakan dalam produksi kerajinan getah nyatu adalah getah nyatu, air panas yang selalu dalam rebusan, dan pewarna alam dari tumbuhan atau pewarna sintetis.
Gambar 18. a) getah nyatu; b) air rebusan;
c) pewarna alami atau pewarna sintetis
sumber: dok. kemdikbud
- Alat Produksi Kerajinan Getah Nyatu
c) pewarna alami atau pewarna sintetis
sumber: dok. kemdikbud
Alat-alat yang diperlukan dalam produksi kerajinan getah nyatu di antaranya botol atau rol sebagai penggiling, papan sebagai alas, gunting, kuas, dan sendok.
Gambar 19. a) gunting; b) sendok; c) botol; d) kuas; e) papan sumber: dok. kemdikbud |
- Proses Produksi Kerajinan Getah Nyatu
- Batang pohon nyatu direbus sebanyak tiga kali untuk mendapatkan getah yang baik;
- Perebusan pertama dilakukan dengan mencampurkan sedikit minyak tanah untuk memisahkan batang pohon dengan getahnya;
- Perebusan kedua cukup menggunakan air yang bertujuan untuk memisahkan getah nyatu dengan minyak tanah;
- Setelah getah nyatu terkumpul dilakukan perebusan terakhir untuk menambahkan warna pada getah tersebut;
- Proses pewarnaan getah nyatu menggunakan bahan-bahan alami seperti berbagai daun yang memiliki kekhasan warna tertentu misalnya hitam, hijau, merah, kuning, atau cokelat. Namun, sekarang banyak juga pengrajin yang menggunakan pewarna cat sintetis seperti cat minyak untuk memberikan sensasi warna lebih cerah.
Gambar 20. tahapan proses kerajinan getah nyatu sumber: dok. kemdikbud |
5. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Flour Clay (Adonan Tepung)
- Bahan Produksi Kerajinan Flour Clay
Bahan yang digunakan dalam produksi kerajinan flour clay adalah tepung terigu, tepung sagu, tepung tapioka, lem putih, pewarna makanan/cat poster/ akrilik, dan semprot clear. Adapun bahan pendukung lainnya antara lain: peniti bros, gantungan kunci, dan magnet bulat.
Gambar 21. a) tepung terigu; b) tepung tapioka; c) tepung sagu; d) lem putih; e) semprot clear; f) pewarna akrilik
sumber: dok. kemdikbud
sumber: dok. kemdikbud
Gambar 22. bahan pendukung kerajinan flour clay: a) peniti bros; b) gantungan kunci; c) magnet bulat sumber: dok. kemdikbud |
- Alat Produksi Kerajinan Flour Clay
Gambar 23. a) baskom; b) mangkok; c) plastik; d) spatula; e) tripleks; f) sendok sumber: dok. kemdikbud |
- Proses Produksi Kerajinan Flour Clay
- Semua tepung dicampur dan dilumuri air;
- Adonan diaduk hingga kalis;
- Bagi adonan yang sudah kalis menjadi beberapa bagian;
- Setiap bagian adonan ditetesi pewarna makanan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan aduk hingga rata;
- Adonan-adonan yang telah berwarna warni selanjutnya dicetak/dibentuk sesuai model desain kerajinan yang diinginkan;
- Semprotkan semprot clear pada produk yang sudah dicetak agar mengilap dan awet.
Gambar 24. tahapan proses produksi kerajinan flour clay sumber: dok. kemdikbud |
6. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Lilin (Parafin)
- Bahan Produksi Kerajinan Lilin
Bahan utama dari kerajinan lilin adalah lilin lebah, lilin batang, parafin, plastisin, silikon, serta katalis untuk cetakan.
Gambar 25: a) lilin lebah; b) lilin batang; c) parafin; d) plastisin dan silikon katalis; e) tali sumbu; f) pewarna
sumber: dok. kemdikbud
- Alat Produksi Kerajinan Lilin
Peralatan yang digunakan dalam produksi kerajinan lilin meliputi cetakan yang sudah siap pakai, panci, kompor, pengaduk, dan sendok.
sumber: dok. kemdikbud
Gambar 26. a) cetakan; b) panci; c) kompor; d) sendok sumber: dok. kemdikbud |
- Proses Produksi Kerajinan Lilin
- Panaskan lilin dan parafin di atas panci;
- Setelah cair, lilin dapat diberi pewarna bubuk/cair atau dapat pula menggunakan crayon sisa;
- Crayon dapat digunakan karena mengandung minyak;
- Siapkan cetakan di atas gelas, kulit telur atau wadah/loyang kue, jika ada silikon lebih baik;
- Letakkan tali di tengah cetakan aneka bentuk;
- Tuang lilin cair ke dalam cetakan aneka bentuk;
- Setelah 15 menit, buka lilin dari cetakan aneka bentuk.
Gambar 27. tahapan proses produksi lilin hias sumber: dok. kemdikbud |
Cara membuat cetakan silikon untuk lilin hias:
- Buatlah model silikonnya terlebih dahulu menggunakan gips, plastisin, atau tanah liat;
- Kemudian buat kotaknya, silikon disiram sebatas kotak, jika sudah kering dapat dicopot dari modelnya;
- Silikon siap digunakan untuk mencetak lilin hias.
7. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Gipsum (Gips)
- Bahan Produksi Kerajinan Gipsum
Bahan yang digunakan dalam produksi kerajinan gipsum adalah bubuk gips, plastisin atau silikon, dan cat akrilik.- Alat Produksi Kerajinan Gipsum
Alat-alat yang digunakan dalam produksi kerajinan gipsum antara lain mangkok/gelas, pengaduk/sendok, cetakan plastisin, dan kaos.
Gambar 29. a) gelas; b) sendok; c) cetakan plastisin sumber: dok. kemdikbud |
- Proses Produksi Kerajinan Gipsum
- Gipsum dibentuk dulu menjadi butiran/bubur gipsum dengan perbandingan 1 : 2, takaran 1 untuk gips dan 2 untuk air. Jika untuk cor benda yang berongga, perbandingan dibuat 1 : 3, aduk hingga kental dan tidak ada lagi gumpalan gips;
- Tuang adonan bubur gips ke dalam cetakan;
- Setelah 15 menit atau setelah gips mengering, keluarkan gips dari cetakan;
- Selanjutnya lakukan teknik reduksi, yaitu mengurangi bagian-bagian tertentu yang tidak diinginkan sehingga dihasilkan bentuk kerajinan yang dikehendaki;
- Gips yang sudah dicetak dapat diamplas agar terlihat halus;
- Selanjutnya lakukan pengecatan warna dasar terlebih dahulu agar permukaan gips tertutup sempurna;
- Terakhir warnai gips sesuai model desain produk yang diinginkan.
- Gipsum dibentuk dulu menjadi butiran/bubur gipsum dengan perbandingan 1 : 2, takaran 1 untuk gips dan 2 untuk air. Jika untuk cor benda yang berongga, perbandingan dibuat 1 : 3, aduk hingga kental dan tidak ada lagi gumpalan gips;
- Tuang adonan bubur gips ke dalam cetakan;
- Setelah 15 menit atau setelah gips mengering, keluarkan gips dari cetakan;
- Selanjutnya lakukan teknik reduksi, yaitu mengurangi bagian-bagian tertentu yang tidak diinginkan sehingga dihasilkan bentuk kerajinan yang dikehendaki;
- Gips yang sudah dicetak dapat diamplas agar terlihat halus;
- Selanjutnya lakukan pengecatan warna dasar terlebih dahulu agar permukaan gips tertutup sempurna;
- Terakhir warnai gips sesuai model desain produk yang diinginkan.
Pada produksi kerajinan dari gipsum terdapat 3 jenis teknik pembuatan yakni teknik casting, teknik carving, dan teknik modelling.1) Teknik Casting Casting merupakan teknik yang digunakan dalam pembuatan kerajinan dengan bahan baku yang bisa dicairkan dan akan mengeras setelah dituang ke dalam cetakan, sehingga bentuknya sama dengan cetakannya. Proses pengecorannya mudah, cepat kering, dan dapat diproduksi dalam jumlah yang cukup banyak dengan ukuran yang sama.
2) Teknik CarvingCarving atau teknik memahat adalah teknik pembuatan kerajinan yang dilakukan melalui proses pengambilan atau pembuangan bagian-bagian dari bahan yang tidak diperlukan pada material (gipsum) yang dipahat. 3) Teknik ModellingTeknik ini merupakan kebalikan dari teknik carving. Teknik modelling membutuhkan proses aditif untuk pembentukan dan pembesaran. Untuk mempermudah proses tersebut diperlukan bahan yang elastis atau lunak, seperti tanah liat, plastisin, bubur kertas, dan gipsum. Proses pembentukan pada teknik ini disebut assembling, yaitu bahan-bahan yang telah dipotong akan dirakit atau digabungkan. Untuk kerajinan yang berbahan plastik dan kaca biasanya dilakukan dengan teknik konstruksi. Teknik modelling memiliki kelemahan yaitu mudah retak atau pecah.
2) Teknik Carving
8. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Sabun
- Bahan Produksi Kerajinan Sabun
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kerajinan sabun adalah sabun batangan. Selain itu dapat pula sabun olahan bentuk cair dan siap dicetak.- Alat Produksi Kerajinan Sabun
Peralatan yang digunakan dalam produksi kerajinan sabun dengan teknik ukir antara lain butsir, jarum/kawat, pensil, spidol, dan cetakan silikon.Gambar 32. a) cukil, jarum, pensil, spidol; b) cetakan silikon
sumber: dok. kemdikbud
- Proses Produksi Kerajinan Sabun
sumber: dok. kemdikbud
- Buatlah sketsa bentuk karakter yang akan di ukir di atas sabun;
- Cukil bagian dasar sabun;
- Beri tekstur pada bagian dasar dengan mata cukil yang berbeda;
- Sabun hias sudah jadi.
Gambar 33. tahapan proses produksi kerajinan sabun sumber: dok. kemdikbud |
9. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Polymer Clay dan Plastisin
- Bahan Produksi Kerajinan Polymer Clay dan Plastisin
Bahan yang digunakan dalam produksi kerajinan polymer clay maupun plastisin adalah polymer clay/plastisin warna warni siap pakai, benda pendukung lainnya yang dapat dihias dengan polymer clay seperti kotak pensil, wadah serbaguna, dan bingkai foto, serta aneka asesoris pelengkap.Gambar 34. a) polymer clay beragam warna; b) kotak yang akan dihias; c) aneka asesoris pelengkap
sumber: dok. kemdikbud
- Alat Produksi Kerajinan Polymer Clay dan Plastisin
Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi polymer clay maupun plastisin antara lain cukil, alat cetak dorong, alat cetak tekan, dan alat cetak potong.Gambar 35. a) cukil, alat cetak dorong, alat cetak potong;
b) alat cetak tekan
sumber: dok. kemdikbud
- Proses Produksi Kerajinan Polymer Clay dan Plastisin
Gambar 34. a) polymer clay beragam warna; b) kotak yang akan dihias; c) aneka asesoris pelengkap sumber: dok. kemdikbud |
Gambar 35. a) cukil, alat cetak dorong, alat cetak potong; b) alat cetak tekan sumber: dok. kemdikbud |
Gambar 36. tahapan proses produksi polymer clay sumber: dok. dokumen |
10. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Fiberglass (Serat Kaca)
- Bahan Produksi Kerajinan Fiberglass
Bahan yang digunakan dalam produksi kerajinan fiberglass meliputi resin, katalis, matt fiber, cat, dan silikon resin sebagai alat cetak.
Gambar 37. a) resin dan katalis; b) matt fiber; c) pewarna akrilik; d) silikon, katalis, dan plastisin sumber: dok. kemdikbud |
- Alat Produksi Kerajinan Fiberglass
Gambar 38. a) mangkok; b) sendok; c) cetakan plastisin; d) gunting sumber: dok. kemdikbud |
- Proses Produksi Kerajinan Fiberglass
- Campurkan resin dan katalis dengan perbandingan 20 : 1 (20 untuk resin, 1 untuk katalis);
- Masukkan campuran resin dan katalis ke dalam cetakan silikon yang dikehendaki (pembuatan cetakan silikon sudah dijelaskan pada bagian proses produksi kerajinan lilin);
- Tunggu hingga kering. Jika sudah kering, lepaskan fiberglass dari cetakan silikon.
Gambar 39. tahapan proses produksi kerajinan fiberglass sumber: dok. kemdikbud |
Comments
Post a Comment