Prakarya Kelas 8 Semester 1 "Kerajinan Dari Bahan Lunak" (2)

Pada pertemuan sebelumnya (Kerajinan Bahan Lunak Bagian Ke-1) telah dibahas mengenai definisi kerajinan bahan lunak; jenis, sifat dan contoh produk-produk kerajinan dari bahan lunak. Maka pada pertemuan ini akan diulas mengenai bahan, alat, dan proses pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak.

C. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak

1. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Tanah Liat

Produk kerajinan tanah liat antara lain adalah gerabah dan keramik. Kedua produk tersebut secara fisik dapat dibedakan berdasarkan atas ada atau tidak adanya glasir. Glasir biasanya terdapat pada keramik, yaitu lapisan keras yang berkilap. Gerabah merupakan peralatan rumah tangga yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga produk kerajinan ini memiliki nilai guna tinggi. Sementara itu, keramik biasanya difungsikan sebagai karya seni hias dan seni terapan. Penggunaan keramik dapat memperindah desain interior dan eksterior sehingga keramik memiliki nilai estetis yang tinggi, namun terdapat pula keramik yang difungsikan untuk keperluan sehari-hari, misalnya celengan, cangkir, dan teko. 

  • Bahan Produksi Kerajinan Keramik

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kerajinan keramik adalah tanah liat.

Tanah liat dengan beragam warna
Gambar 1. tanah liat dengan beragam warna
sumber: citraalam.id

  • Alat Produksi Kerajinan Keramik

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kerajinan keramik meliputi butsir, kawat/benang pemotong tanah, spon, kayu, alat putar kaki (kickwheell), alat putar tangan (handwheell), dan tungku pembakaran.

butsir, tali pemotong, spon, handwheel, rol, tungku pembakaran

kickwheell
Gambar 2. peralatan produksi keramik:a) butsir;
 b) tali pemotong; c) spon; d) handwheell; e) rol;
f) tungku pembakaran; g) kickwheell
sumber: dok. kemdikbud

  • Proses Produksi Kerajinan Keramik

Proses produksi kerajinan keramik dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Diawali dengan proses pembentukan. Terdapat banyak teknik pembentukan yang dapat dilakukan dalam proses pembuatan kerajinan keramik, yaitu teknik pijit tekan, teknik pilin, teknik lempengan, teknik cetak, dan teknik putar. Berikut ini penjelasan tiap jenis teknik tersebut:

     a. Teknik Pijit Tekan (Pinch)
 Merupakan teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan cara tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.
Tahapan proses teknik pijit tekan (pinch)
Gambar 3. tahapan proses teknik pijit tekan (pinch)
sumber: dok. kemdikbud

     b. Teknik Pilin (Coil)
Merupakan teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan cara tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.
Tahapan proses teknik pilin (coil)
Gambar 4. tahapan proses teknik pilin (coil)
sumber: dok. kemdikbud

     c. Teknik Lempengan (Slab)
Merupakan teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.
Teknik lempengan (slab)
Gambar 5. teknik lempengan (slab)
sumber: dok. kemdikbud
Lempengan dibuat bentuk silinder
Gambar 6. lempengan dibuat bentuk silinder
sumber: dok. kemdikbud
Lempengan dibuat bentuk persegi
Gambar 7. lempengan dibuat bentuk persegi
sumber: dok. kemdikbud

    d. Teknik Cetak
Merupakan teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dengan jumlah banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak dibedakan menjadi dua macam yaitu cetak kering dengan teknik tekan (press) dan cetak basah dengan teknik cor.
Tahapan proses teknik cetak
Gambar 8. tahapan proses teknik cetak
sumber: dok. kemdikbud

Tahapan proses teknik cor
Gambar 9. tahapan proses teknik cor
sumber: dok. kemdikbud

     e. Teknik Putar
Merupakan teknik pembentukan badan keramik dengan menggunakan alat putar kaki (kickwheell) dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris.

Tahapam proses teknik putar 1-3
Tahapan proses teknik putar 4'5
Gambar 10. tahapan proses teknik putar
sumber: dok. kemdikbud

2) Hasil kerajinan keramik yang sudah dibentuk selanjutnya dikeringkan dengan cara diangin-anginkan saja.

3) Setelah kering, kerajinan keramik dibakar menggunakan tungku keramik dengan bahan bakar bervariasi seperti kayu, minyak tanah, gas, atau listrik.

4) Kemudian keramik diberi dekorasi saat setengah kering atau saat sudah mengalami pembakaran pertama (bisque). Dekorasi dimaksudkan agar keramik menjadi lebih indah dan kuat. Keramik dengan bakaran tinggi dapat dihias dengan pewarna glasur. Glasur adalah lapisan keras yang berkilap pada lapisan produk keramik. Jika menggunakan pewarna glasur, keramik harus dibakar dengan cara khusus yaitu dibakar dua kali yakni pertama pembakaran bisque hingga 900 derajat C lalu diglasir dan dibakar kembali hingga suhu 1.200 sampai 1.300 derajat C.

2. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Serat Alam

  • Bahan Produksi Kerajinan Serat (Serat Eceng Eceng Gondok)
Gambar 11. eceng gondok
sumber: amongguru.com

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari serat eceng gondok adalah batang eceng gondok yang sudah kering, benang, kertas, cat minyak berwarna/pernis, dan aksesoris tambahan (seperti: kancing, mata/mote, pita, dan lain-lain).

  • Alat Produksi Kerajinan Serat (Serat Eceng Gondok)

Peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan kerajinan serat eceng gondok antara lain: jarum, gunting, pensil, dan kuas.

  • Proses Produksi Kerajinan Serat (Serat Eceng Gondok)

Berikut ini tahapan proses pembuatan kerajinan  tas dari serat eceng gondok:

  1. Carilah eceng gondok di sekitaran sungai, jika kesulitan mendapatkannya bisa membeli di pengepul eceng gondok;
  2. Cuci eceng gondok dengan disemprot air bersih dan dibanting-banting agar kotorannya rontok, proses ini dilakukan untuk menghilangkan bau tak sedap;
  3. Pisahkan batang dari daunnya dengan menggunakan pisau/gunting;
  4. Keringkan/ jemur batang eceng gondok di bawah sinar matahari atau dengan cara diasap menggunakan asap belerang;
  5. Anyamlah eceng gondok yang telah dijemur, buatlah anyaman sedang atau lilitan kecil;
  6. Buatlah pola tas di atas kertas dengan pensil dan gunakan penghapus jika salah. Ukuran dan model dibuat sesuai selera yang dikehendaki;
  7. Eceng gondok digunting sesuai pola lalu dijahit;
  8. Setelah tas selesai dijahit, lakukan pewarnaan dengan menggunakan cat minyak/pernis agar tas menjadi mengkilap dan berwarna;
  9. Tahap terakhir, berilah aksesoris tambahan seperti kancing, mote, pita dan lain-lain di atas tas agar tas eceng gondok nampak lebih cantik dan menarik. 
Penjemuran batang eceng gondok
Gambar 12. proses pengeringan batang eceng gondok
sumber: antaranews.com

Proses penganyaman batang eceng gondok
Gambar 13. proses penganyaman batang eceng gondok
sumber: merahputih.com
Tas eceng gondok ATas eceng gondok B


Tas eceng gondok C
Gambar 14. aneka model tas eceng gondok
sumber: gambar.pro

3. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Kulit

  • Bahan Produksi Kerajinan Kulit

Bahan utama yang digunakan untuk membuat kerajinan kulit adalah kulit tersamak yang berasal dari hewan seperti: domba, sapi, dan kerbau.
Kulit dan pewarna
Gambar 15. a) kulit; b) pewarna
sumber: dok. kemdikbud

  • Alat Produksi Kerajinan Kulit

Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan kulit adalah pahat khusus kulit, plong (pembolong kulit), mesin jahit, gunting, dan jarum jahit untuk kulit.
Gambar 16. peralatan produksi kerajinan kulit: a) pahat; b) plong ; c) gunting ; d) cutter; e) jarum; f) mesin jahit
sumber: dok. kemdikbud

  • Proses Produksi Kerajinan Kulit

Kulit hewan tidak dapat langsung digunakan untuk membuat kerajinan, melainkan harus melalui beberapa proses terlebih dahulu agar siap menjadi bahan baku kerajinan. Berikut ini tahapan proses pengolahan kulit menjadi produk kerajinan.

  1. Kulit dibersihkan terlebih dahulu dengan cara dicuci dan direndam selama sehari di dalam air sampai lunak;
  2. Selanjutnya kulit direntangkan dengan menggunakan tali dan pigura kayu yang kuat;
  3. Jemur kulit tersebut di bawah terik matahari sampai benar-benar kering;
  4. Bersihkan kulit dari rambut (bagian luar kulit) dan daging (bagian dalam kulit) yang masih menempel dengan cara dikerok. Sebaiknya penipisan kulit dilakukan pada bagian dalam terlebih dahulu untuk mendapatkan kulit yang berkualitas, sehingga pada bagian luar penipisan hanya untuk menghilangkan bulu. Pengerokkan kulit dilakukan dengan pisau atau pethel sedikit demi sedikit secara hati-hati. Torehan pisau pada proses pengerokkan hanya dilakukan satu arah dari atas ke bawah. Proses pengerokkan akan menyebabkan kulit menjadi tipis;
  5. Setelah ditipiskan, sisa-sisa kerokan dibersihkan dengan air dan bagian yang dikerok dihaluskan dengan amplas;
  6. Selanjutnya kulit dijemur di bawah sinar matahari lagi hingga kering secara merata agar awet;
  7. Kemudian dilakukan pewarnaan dasar pada kulit dengan menggunakan bahan kimia atau pewarna sintetis;
  8. Kulit yang sudah diwarnai siap untuk dibentuk sesuai desain model produk kerajinan yang akan dibuat;
  9. Untuk pembuatan produk kerajinan berupa jaket, tahapan setelah pewarnaan adalah penjahitan. Penjahitan dapat dilakukan menggunakan mesin jahit manual atau dengan sistem konveksi;
  10. Kulit yang sudah berbentuk jaket selanjutnya dipoles agar permukaannya tampak mengilap.
1) kulit dikerok, dicuci, dijemur; 2) kulit setelah dikerok, dicuci, dijemur; 3) kulit diwarnai

Tahapan proses produksi kerajinan wayang kulit
Gambar 17. tahapan proses produksi kerajinan wayang kulit: 1) kulit dikerok, dicuci, dijemur; 2) kulit setelah dikerok, dicuci, dan dijemur; 3) kulit diberi warna dasar lalu ditatah dengan pahat mengikuti pola model; 4) kulit diwarnai sesuai karakter wayang kulit yang dibuat; 5) produk wayang kulit sudah jadi
sumber: dok. kemdikbud

4. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Getah Nyatu

  • Bahan Produksi Kerajinan Getah Nyatu
Bahan yang digunakan dalam produksi kerajinan getah nyatu adalah getah nyatu, air panas yang selalu dalam rebusan, dan pewarna alam dari tumbuhan atau pewarna sintetis.

Bahan produksi kerajinan getah nyatu: a) getah nyatu; b) air rebusan; c) pewarna alami atau pewarna sintetis
Gambar 18. a) getah nyatu; b) air rebusan;
c) pewarna alami atau pewarna sintetis
sumber: dok. kemdikbud
  • Alat Produksi Kerajinan Getah Nyatu

Alat-alat yang diperlukan dalam produksi kerajinan getah nyatu di antaranya botol atau rol sebagai penggiling, papan sebagai alas, gunting, kuas, dan sendok.

a) gunting; b) sendok; c) botol; d) kuas; e) papan
Gambar 19. a) gunting; b) sendok;
c) botol; d) kuas; e) papan
sumber: dok. kemdikbud
  • Proses Produksi Kerajinan Getah Nyatu

Berikut ini tahapan proses produksi kerajinan getah nyatu:
  1. Batang pohon nyatu direbus sebanyak tiga kali untuk mendapatkan getah yang baik;
  2. Perebusan pertama dilakukan dengan mencampurkan sedikit minyak tanah untuk memisahkan batang pohon dengan getahnya;
  3. Perebusan kedua cukup menggunakan air yang bertujuan untuk memisahkan getah nyatu dengan minyak tanah;
  4. Setelah getah nyatu terkumpul dilakukan perebusan terakhir untuk menambahkan warna pada getah tersebut;
  5. Proses pewarnaan getah nyatu menggunakan bahan-bahan alami seperti berbagai daun yang memiliki kekhasan warna tertentu misalnya hitam, hijau, merah, kuning, atau cokelat. Namun, sekarang banyak juga pengrajin yang menggunakan pewarna cat sintetis seperti cat minyak untuk memberikan sensasi warna lebih cerah.
Tahapan proses produksi getah nyatu 1-3
Tahapan proses produksi getah nyatu 4-5
Gambar 20. tahapan proses kerajinan getah nyatu
sumber: dok. kemdikbud

5. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Flour Clay (Adonan Tepung)

  • Bahan Produksi Kerajinan Flour Clay
Bahan yang digunakan dalam produksi kerajinan flour clay adalah tepung terigu, tepung sagu, tepung tapioka, lem putih, pewarna makanan/cat poster/ akrilik, dan semprot clear. Adapun bahan pendukung lainnya antara lain: peniti bros, gantungan kunci, dan magnet bulat.

a) tepung terigu; b) tepung tapioka; c) tepung sagu

d) lem putih; e) semprot clear; f) pewarna akrilik
Gambar 21. a) tepung terigu; b) tepung tapioka; c) tepung sagu; d) lem putih; e) semprot clear; f) pewarna akrilik
sumber: dok. kemdikbud


a) peniti bros; b) gantungan kunci; c) magnet bulat
Gambar 22. bahan pendukung kerajinan flour clay: a) peniti bros; b) gantungan kunci; c) magnet bulat
sumber: dok. kemdikbud
  • Alat Produksi Kerajinan Flour Clay
Peralatan yang digunakan dalam produksi kerajinan flour clay meliputi baskom, mangkok, sendok, spatula, gelas ukur, plastik, tripleks, dan waslap.

baskom; mangkok; plastik; spatula; tripleks; sendok
Gambar 23. a) baskom; b) mangkok; c) plastik; d) spatula;
e) tripleks; f) sendok
sumber: dok. kemdikbud
  • Proses Produksi Kerajinan Flour Clay
Berikut ini tahapan proses produksi kerajinan flour clay:

  1. Semua tepung dicampur dan dilumuri air;
  2. Adonan diaduk hingga kalis;
  3. Bagi adonan yang sudah kalis menjadi beberapa bagian;
  4. Setiap bagian adonan ditetesi pewarna makanan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan aduk hingga rata;
  5. Adonan-adonan yang telah berwarna warni selanjutnya dicetak/dibentuk sesuai model desain kerajinan yang diinginkan;
  6. Semprotkan semprot clear pada produk yang sudah dicetak agar mengilap dan awet.
Gambar 24. tahapan proses produksi kerajinan flour clay
sumber: dok. kemdikbud

6. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Lilin (Parafin)

  • Bahan Produksi Kerajinan Lilin
Bahan utama dari kerajinan lilin adalah lilin lebah, lilin batang, parafin, plastisin, silikon, serta katalis untuk cetakan.

Lilin lebah, liling batang, parafin, plastisin dan silikon katalis, tali sumbu, pewarna
Gambar 25: a) lilin lebah; b) lilin batang; c) parafin; d) plastisin dan silikon katalis; e) tali sumbu; f) pewarna
sumber: dok. kemdikbud
  • Alat Produksi Kerajinan Lilin
Peralatan yang digunakan dalam produksi kerajinan lilin meliputi cetakan yang sudah siap pakai, panci, kompor, pengaduk, dan sendok.

cetakan, panci, kompor, sendok
Gambar 26. a) cetakan; b) panci; c) kompor; d) sendok
sumber: dok. kemdikbud
  • Proses Produksi Kerajinan Lilin

Berikut ini tahapan proses produksi lilin hias:
  1. Panaskan lilin dan parafin di atas panci;
  2. Setelah cair, lilin dapat diberi pewarna bubuk/cair atau dapat pula menggunakan crayon sisa;
  3. Crayon dapat digunakan karena mengandung minyak;
  4. Siapkan cetakan di atas gelas, kulit telur atau wadah/loyang kue, jika ada silikon lebih baik;
  5. Letakkan tali di tengah cetakan aneka bentuk;
  6. Tuang lilin cair ke dalam cetakan aneka bentuk;
  7. Setelah 15 menit, buka lilin dari cetakan aneka bentuk.
Tahapan proses produksi kerajinan lilin
Gambar 27. tahapan proses produksi lilin hias
sumber: dok. kemdikbud

Cara membuat cetakan silikon untuk lilin hias:
  1. Buatlah model silikonnya terlebih dahulu menggunakan gips, plastisin, atau tanah liat;
  2. Kemudian buat kotaknya, silikon disiram sebatas kotak, jika sudah kering dapat dicopot dari modelnya;
  3. Silikon siap digunakan untuk mencetak lilin hias. 

7. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Gipsum (Gips)

  • Bahan Produksi Kerajinan Gipsum
Bahan yang digunakan dalam produksi kerajinan gipsum adalah bubuk gips, plastisin atau silikon, dan cat akrilik.
Bubuk gipsum, plastisin, pewarna
Gambar 28. a) bubuk gips; b) plastisin; c) pewarna
sumber: dok. kemdikbud
  • Alat Produksi Kerajinan Gipsum

Alat-alat yang digunakan dalam produksi kerajinan gipsum antara lain mangkok/gelas, pengaduk/sendok, cetakan plastisin, dan kaos.

Gelas, sendok, cetakan plastisin
Gambar 29. a) gelas; b) sendok; c) cetakan plastisin
sumber: dok. kemdikbud
  • Proses Produksi Kerajinan Gipsum
Proses pengolahan gipsum menjadi produk kerajinan meliputi tahapan sebagai berikut:

  1. Gipsum dibentuk dulu menjadi butiran/bubur gipsum dengan perbandingan 1 : 2, takaran 1 untuk gips dan 2 untuk air. Jika untuk cor benda yang berongga, perbandingan dibuat 1 : 3, aduk hingga kental dan tidak ada lagi gumpalan gips;
  2.  Tuang adonan bubur gips ke dalam cetakan;
  3. Setelah 15 menit atau setelah gips mengering, keluarkan gips dari cetakan;
  4. Selanjutnya lakukan teknik reduksi, yaitu mengurangi bagian-bagian tertentu yang tidak diinginkan sehingga dihasilkan bentuk kerajinan yang dikehendaki;
  5. Gips yang sudah dicetak dapat diamplas agar terlihat halus;
  6. Selanjutnya lakukan pengecatan warna dasar terlebih dahulu agar permukaan gips tertutup sempurna;
  7. Terakhir warnai gips sesuai model desain produk yang diinginkan.
Tahapan proses produksi kerajinan gipsum 1-3

Tahapan proses produksi kerajinan gipsum 4-5
Gambar 30. Tahapan proses produksi kerajinan gipsum
sumber: dok. kemdikbud

Pada produksi kerajinan dari gipsum terdapat 3 jenis teknik pembuatan yakni teknik casting, teknik carving, dan teknik modelling.
1) Teknik Casting
 Casting merupakan teknik yang digunakan dalam pembuatan kerajinan dengan bahan baku yang bisa dicairkan dan akan mengeras setelah dituang ke dalam cetakan, sehingga bentuknya sama dengan cetakannya. Proses pengecorannya mudah, cepat kering, dan dapat diproduksi dalam jumlah yang cukup banyak dengan ukuran yang sama.

2) Teknik Carving
Carving atau teknik memahat adalah teknik pembuatan kerajinan yang dilakukan melalui proses pengambilan atau pembuangan bagian-bagian dari bahan yang tidak diperlukan pada material (gipsum) yang dipahat.
 
3) Teknik Modelling
Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik carving
Teknik modelling membutuhkan proses aditif untuk pembentukan dan pembesaran. Untuk mempermudah proses tersebut diperlukan bahan yang elastis atau lunak, seperti tanah liat, plastisin, bubur kertas, dan gipsum. Proses pembentukan pada teknik ini disebut assembling, yaitu bahan-bahan yang telah dipotong akan dirakit atau digabungkan. Untuk kerajinan yang berbahan plastik dan kaca biasanya dilakukan dengan teknik konstruksi. Teknik modelling memiliki kelemahan yaitu mudah retak atau pecah. 

8. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Sabun

  • Bahan Produksi Kerajinan Sabun
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kerajinan sabun adalah sabun batangan. Selain itu dapat pula sabun olahan bentuk cair dan siap dicetak.
Sabun batangan dan sabun cair
Gambar 31. sabun batangan dan sabun cair
sumber: dok. kemdikbud
  • Alat Produksi Kerajinan Sabun
Peralatan yang digunakan dalam produksi kerajinan sabun dengan teknik ukir antara lain butsir, jarum/kawat, pensil, spidol, dan cetakan silikon.
a) cukil, jarum, pensil, spidol; b) cetakan silikon
Gambar 32. a) cukil, jarum, pensil, spidol; b) cetakan silikon
sumber: dok. kemdikbud
  • Proses Produksi Kerajinan Sabun

Proses pembuatan kerajinan sabun dapat dilakukan dengan teknik ukir (cukil) jika tidak ada cetakan, sedangkan bila tersedia cetakan dapat dibuat dengan menggunakan teknik cor (cetak).

Adapun tahapan pembuatan kerajinan sabun hias dengan teknik ukir adalah sebagai berikut:
  1. Buatlah sketsa bentuk karakter yang akan di ukir di atas sabun;
  2. Cukil bagian dasar sabun;
  3. Beri tekstur pada bagian dasar dengan mata cukil yang berbeda;
  4. Sabun hias sudah jadi.
Proses produksi kerajinan sabun
Gambar 33. tahapan proses produksi kerajinan sabun
sumber: dok. kemdikbud

9. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Polymer Clay dan Plastisin

  • Bahan Produksi Kerajinan Polymer Clay dan Plastisin
Bahan yang digunakan dalam produksi kerajinan polymer clay maupun plastisin adalah polymer clay/plastisin warna warni siap pakai, benda pendukung lainnya yang dapat dihias dengan polymer clay seperti kotak pensil, wadah serbaguna, dan bingkai foto, serta aneka asesoris pelengkap.
Polymer clay, kotak, asesoeis pelengkap
Gambar 34. a) polymer clay beragam warna; b) kotak yang akan dihias; c) aneka asesoris pelengkap
sumber: dok. kemdikbud
  • Alat Produksi Kerajinan Polymer Clay dan Plastisin
Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi polymer clay maupun plastisin antara lain cukil, alat cetak dorong, alat cetak tekan, dan alat cetak potong.
Cukil, alat cetak dorong, alat cetak potong, alat cetak tekan
Gambar 35. a) cukil, alat cetak dorong, alat cetak potong;
b) alat cetak tekan
sumber: dok. kemdikbud
  • Proses Produksi Kerajinan Polymer Clay dan Plastisin

Polymer clay dapat dicampur dengan baik dan mudah, sehingga akan didapatkan variasi warna campuran atau kombinasi. Caranya hanya dengan mencampurkan beberapa warna dari bahan polymer clay yang diinginkan. Beragam jenis polymer clay memiliki karakteristik kelunakan yang berbeda-beda. Ada jenis polymer clay yang langsung kering setelah dibentuk, namun ada pula jenis polymer clay yang harus dipanaskan terlebih dahulu dengan suhu di bawah 100 derajat C baru dapat mengeras. Bila didesain dengan unik dan mengikuti tren yang ada, kerajinan polymer clay dapat bernilai jual tinggi hingga ke mancanegara.
Tahapan proses produksi kerajinan polymer clay
Gambar 36. tahapan proses produksi polymer clay
sumber: dok. dokumen

10. Bahan, Alat, dan Proses Produksi Kerajinan Fiberglass (Serat Kaca)

  • Bahan Produksi Kerajinan Fiberglass
Bahan yang digunakan dalam produksi kerajinan fiberglass meliputi resin, katalis, matt fiber, cat, dan silikon resin sebagai alat cetak.
resin dan katalis, matt fiber, cat akrilirik

silikon, katalis, dan plastisin
Gambar 37. a) resin dan katalis; b) matt fiber; c) pewarna akrilik; d) silikon, katalis, dan plastisin
sumber: dok. kemdikbud
  • Alat Produksi Kerajinan Fiberglass
Peralatan yang digunakan dalam produksi kerajinan fiberglass di antaranya sendok, mangkok, cetakan silikon, dan gunting.
mangkok dan sendok


Gambar 38. a) mangkok;
b) sendok; c) cetakan
plastisin; d) gunting
sumber: dok. kemdikbud
Gunting



  • Proses Produksi Kerajinan Fiberglass

Berikut ini tahapan pembuatan kerajinan fiberglass:
  1. Campurkan resin dan katalis dengan perbandingan 20 : 1 (20 untuk resin, 1 untuk katalis);
  2. Masukkan campuran resin dan katalis ke dalam cetakan silikon yang dikehendaki (pembuatan cetakan silikon sudah dijelaskan pada bagian proses produksi kerajinan lilin);
  3. Tunggu hingga kering. Jika sudah kering, lepaskan fiberglass dari cetakan silikon.
Tahapan proses produksi kerajinan fiberglass
Gambar 39. tahapan proses produksi kerajinan fiberglass
sumber: dok. kemdikbud

Penggunaan matt fiber bertujuan agar produk kerajinan yang dihasilkan memiliki fungsi pakai yang kuat dan tebal serta warna yang pekat.
Berhati-hatilah saat membuat kerajinan fiberglass. Gunakan sarung tangan untuk melindungi tangan agar tangan tidak mengalami kegatalan karena matt fiber dan gunakanlah masker sebagai pelindung hidung agar aroma keras dan hawa panas resin (fiberglass) tidak mengganggu pernapasan.

D. Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Produk kerajinan perlu dikemas saat pemasaran agar produk kerajinan tahan lama dan terlihat lebih menarik, terlebih lagi jika produk kerajinan berukuran kecil dan rentan rusak seperti aksesoris. Terdapat berbagai macam kemasan yang dapat digunakan untuk mengemas produk kerajinan sesuai dengan ukuran dan kebutuhan yang diperlukan. Beberapa contoh kemasan yang cocok digunakan untuk mengemas produk kerajinan misalnya kardus, plastik transparan, plastik bermotif, plastik mika, dan sebagainya. Secara umum penggunaan kemasan plastik pada produk kerajinan dimaksudkan agar produk kerajinan terhindar dari debu dan jamur. Sementara itu untuk produk kerajinan yang terbuat dari kulit, serat alam, dan getah nyatu sebaiknya saat pengemasan perlu juga untuk  menambahkan silica antijamur yang dibungkus kertas. 

Demikianlah ulasan mengenai Kerajinan Dari Bahan Lunak. Semoga postingan ini bermanfaat dan sampai jumpa di postingan-postingan lainnya..


NB: Postingan ini disalin dari buku pelajaran sekolah yang bertujuan sebagai alternatif sumber belajar bagi siswa yang sedang menjalani belajar dari rumah (PJJ) di masa pandemi covid-19, terutama bagi siswa yang kondisi gawai (hp)nya tidak mampu mengakses dokumen berbentuk pdf/ powerpoint/ video youtube.

Daftar Pustaka

Suci Parwati, dkk. 2017. Prakarya untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sugiyanto, dkk. 2017. Prakarya untuk SMP/MTs Kelas VIII Berdasarkan Kurikulum 2013 (Edisi Revisi 2016). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Comments

Popular posts from this blog

PRAKARYA KELAS 9 "PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN DAN PERIKANAN MENJADI MAKANAN SIAP SAJI"

PRAKARYA KELAS 9 "PENGOLAHAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI DARI HASIL PETERNAKAN DAN PERIKANAN MENJADI MAKANAN SIAP KONSUMSI"

PRAKARYA KELAS 8 "PENGOLAHAN SEREALIA, KACANG-KACANGAN, DAN UMBI-UMBIAN MENJADI BAHAN PANGAN SETENGAH JADI"