Prakarya Kelas 8 Semester 1 "Kerajinan Dari Bahan Lunak" (1)

Pada postingan kali ini akan dibahas topik tentang kerajinan dari bahan lunak. Hal 
ini dilatarbelakangi karena pada masa kini kerajinan memiliki kekuatan yang mampu menjembatani antara perkembangan sosial budaya dan perilaku masyarakat terhadap kebutuhan kebendaan. Hal tersebut terlihat dari semakin merebaknya produk-produk industri kerajinan dengan berbagai desain yang bercirikan ekonomis dan  musiman yang menyebar luas ke pelosok Indonesia.

Kehadiran aneka jenis kerajinan bahan lunak membangkitkan pesona, daya pikat, dan keunggulan terutama untuk konsumen yang mengejar nilai keindahan (artistik/estetik), nilai fungsional (manfaat/kegunaan), nilai kepraktisan, dan nilai ekonomis.

Karakter dan ciri khas kerajinan bahan lunak tercermin jelas dari tekstur corak dan bentuknya yang menampilkan ciri budaya yang melatarbelakanginya. Bagi masyarakat Indonesia benda-benda kerajinan dapat menjadi alat untuk memperkenalkan keragaman budaya daerah nusantara.

Keberagaman benda kerajinan dari bahan lunak dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk, bahan, dan teknik yang digunakan. Teknik yang digunakan dalam pembuatan kerajinan bahan lunak sangat bervariasi, di antaranya dapat menggunakan teknik menggunting, teknik menempel, teknik melipat, teknik mengecor, teknik mencetak, teknik memahat/menatah, teknik mengukir, teknik menganyam, dan juga teknik membentuk. Penerapan teknik disesuaikan dengan model desain dan jenis bahan yang digunakan. Bahan - bahan lunak yang digunakan pun memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda. 

A. Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak

  • Kerajinan dari bahan lunak merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan dasar yang sifatnya lunak.
  • Kerajinan bahan lunak memiliki beragam manfaat di dalam kehidupan manusia, di antaranya adalah sebagai pelengkap busana, pelengkap benda, pelengkap rumah/bangunan, dan pelengkap keperluan ritual/upacara adat; selain itu kerajinan bahan lunak juga bermanfaat sebagai benda duplikasi (dibuat khusus sesuai benda aslinya) serta sebagai karya seni sebab memiliki nilai keindahan tersendiri.
  • Berdasarkan asalnya, bahan lunak yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bahan lunak alami dan bahan lunak buatan.

1. Bahan Lunak Alami

  • Bahan lunak alami dapat di peroleh dari alam (lingkungan sekitar) tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dahulu oleh manusia.
  • Bahan lunak alami yang diolah menjadi produk kerajinan dengan kreativitas dan inovasi yang indah dan unik dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan sebab nilai atau harga jual kerajinan tersebut menjadi lebih tinggi.
  • Contoh bahan lunak alami adalah tanah liat, serat alam, getah nyatu, kulit, flour clay dan bubur tisu.
Tanah liat, flour clay, kulit, getah nyatu, bubur kertas
Gambar 1. aneka bahan lunak alami: a) tanah liat;
b) flour clay; c) kulit; d) getah nyatu; e) bubur kertas

2. Bahan Lunak Buatan

  • Bahan lunak buatan merupakan bahan alam bersifat lunak yang diperoleh dari proses pengolahan, baik secara manual maupun menggunakan mesin yang dilakukan oleh manusia sehingga memiliki tekstur yang lunak, lembut, empuk, dan mudah dibentuk.
  • Bahan lunak buatan memiliki kelebihan yakni kerajinan yang terbentuk dari bahan ini akan lebih tahan lama (awet). Hal itu disebabkan karena bahan telah mengalami pengolahan sebelumnya sehingga membuat bahan menjadi lebih awet.
  • Contoh bahan lunak buatan yang dapat dibentuk menjadi produk kerajinan antara lain: gipsum, lilin (parafin), sabun, polymer clay, plastisin, fiberglass dan lain-lain.
polymer clay, gips, fiberglass, sabun, lilin, parafin
Gambar 2. aneka bahan lunak buatan:
a)polymer clay; b) gips; c) fiberglass;
 d) sabun;e) lilin; f) parafin
sumber: dok. kemdikbud

B. Jenis, Sifat, dan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Berdasarkan asal bahannya, kerajinan bahan lunak dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kerajinan dari bahan lunak alami dan kerajinan dari bahan lunak buatan.

1. Kerajinan Bahan Lunak Alami

Kerajinan bahan lunak alami merupakan kerajinan yang menggunakan bahan lunak alam sebagai bahan bakunya. Berikut ini beberapa contoh kerajinan bahan lunak alami:

a. Kerajinan Tanah Liat

  • Tanah liat memiliki karakteristik sulit menyerap air, bila dalam keadaan basah memiliki tekstur yang cenderung lengket dengan butirannya saling menyatu, sedangkan dalam keadaan kering butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.
  • Tanah liat memiliki warna natural tanah yakni cokelat namun dengan beberapa varian warna diantaranya cokelat muda, cokelat tua, coklat keputihan, dan cokelat keabu-abuan. 
  • Adanya variasi warna tanah disebabkan karena adanya perbedaan kandungan pada tanah.  Tanah yang berwarna lebih putih menandakan bahwa tanah tersebut banyak mengandung kaolin.  Tanah liat jenis stoneware berwarna lebih kehitaman/keabu-abuan, sedangkan tanah liat jenis earthenware berwarna cokelat kemerahan.
  • Tanah liat bersifat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran.
  • Untuk membuat produk kerajinan dari tanah dibutuhkan bahan campuran berupa air.
  • Proses pengolahan tanah liat menjadi produk kerajinan dilakukan dengan berbagai teknik, di antaranya: teknik memijit, memilin, dan membakar.
  • Pewarnaan tanah liat dapat dilakukan dengan glasir (pembakaran tinggi hingga 1300 derajat C) atau dapat juga hanya dibakar bisquit (900 derajat  C) lalu diberi warna cat langsung.
  • Contoh produk kerajinan yang terbuat dari tanah liat adalah gerabah, guci, dan keramik.

aneka  gerabah
Gambar  3. aneka gerabah
sumber: ekotisjogja.com

Gambar 4. aneka keramik
sumber: pxhere.com

Guci
Gambar 5. guci
sumber: gentengteduh.com


b. Kerajinan Serat Alam

  • Serat alam merupakan jaringan panjang yang dihasilkan oleh tumbuhan dan hewan.
  • Serat alam tumbuhan tersusun atas selulosa, hemiselulosa dan terkadang juga lignin sehingga teksturnya kuat dan kaku.
  • Serat alam hewan tersusun dari protein tertentu. Tidak semua serat hewan memiliki sifat yang sama, misalnya serat wol memiliki karakteristik: tekstur tampak berkerut, tidak mudah kusut, dan dapat menahan panas dengan baik, sedangkan serat sutera memiliki karakteristik: berstekstur sangat lembut, mengilap, tidak licin, elastis, dan daya tekanan tarik yang kuat serta mudah kusut.
  • Contoh serat alam tumbuhan yang biasa digunakan untuk membuat produk kerajinan antara lain adalah serat pelepah pisang, serat batang eceng gondok, dan serat daun pandan.
  • Contoh serat alam hewan yang biasa digunakan untuk membuat produk kerajinan adalah serat ulat (sutra) dan serat rambut domba (wol).
  • Pengolahan serat alam menjadi produk kerajinan sangat bervariasi, tergantung bahan yang digunakan, namun umumnya dilakukan dengan teknik menganyam dan teknik menempel.
  • Contoh produk kerajinan yang terbuat dari serat alam antara lain yaitu: pakaian, keranjang, sandal, lukisan/kaligrafi, tempat tisu, dan lainnya.
Gambar 6. meja dan kursi dari serat eceng gondok
sumber: berdesa.com


tas anyaman  serat pandan
Gambar 7.tas anyaman serat pandan
sumber: bisnisukm.com


aneka produk kerajinan serat pelepah pisang
Gambar 8. aneka produk kerajinan serat pelapah pisang
sumber: walpaperhd99.blogspot.com

c. Kerajinan Kulit

  • Kulit merupakan bahan lunak alami yang berasal dari hewan. 
  • Kulit ada yang berwarna hitam, putih, cokelat, ataupun krem sesuai dengan hewan yang dikuliti.
  • Kulit alami jika terbakar akan berbau sate.
  • Kulit tidak tahan air, jika terkena air akan merusak struktur kulit.
  • Pengolahan kulit hewan menjadi produk kerajinan umumnya menggunakan teknik rekat, teknik jahit, teknik tekan (press), dan teknik pahat (untuk proses pembuatan wayang kulit)
  • Contoh produk kerajinan yang terbuat dari kulit antara lain: aksesoris (misalnya; topi, dompet, sepatu, tas, sabuk), benda seni (wayang kulit), pakaian dan sebagainya.
aneka produk kerajinan kulit
Gambar 9. aneka produk kerajinan kulit
sumber: literasidesa.com

d. Kerajinan Getah Nyatu

  • Getah nyatu merupakan getah yang berasal dari pohon nyatu yang banyak tumbuh di Kalimantan.
  • Getah nyatu berwarna putih natural.
  • Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi beragam warna.
  • Getah nyatu harus dimasak terlebih dahulu agar lunak dan elastis sehingga mudah untuk dibentuk sesuai desain model produk kerajinan yang diinginkan.
  • Getah nyatu bila dipanaskan akan melunak, tapi lama kelamaan akan mengeras.
  • Teknik yang digunakan dalam pembuatan kerajinan getah nyatu terdiri dari teknik pembentukan dan teknik pewarnaan.
  • Contoh produk kerajinan dari getah nyatu antara lain: miniatur kapal, replika prajurit Dayak, tempat pulpen, gantungan kunci, pajangan, dan sebagainya.
  • Produksi kerajinan getah nyatu banyak ditemukan di Kalimantan Tengah.
Miniatur kapal dari getah nyatu
Gambar 10. miniatur kapal dari getah nyatu
sumber: kaltengtoday.com

e. Kerajinan Flour Clay (Adonan Tepung)

  • Flour clay merupakan adonan tepung yang dilumat hingga kalis dan mudah dibentuk.
  • Flour clay membutuhkan campuran air agar dapat dibentuk menjadi produk kerajinan.
  • Pewarnaan flour clay dapat dilakukan menggunakan pewarna makanan atau sintetis agar muncul warna-warna yang cemerlang.
  • Produk kerajinan flour clay tidak tahan air, karena jika terkena air akan mudah rusak.
  • Kerajinan flour clay diperoleh melalui teknik pembentukan (menekan, memijit, memilin, dan mencetak) dan teknik pewarnaan.
  • Contoh produk kerajinan dari flour clay misalnya: boneka, bunga, manik-manik, souvenir, dan hiasan lainnya. 
sepasang burung dari flour clay
Gambar 11. sepasang burung dari flour clay
sumber: esther @flickr.com

aneka kue dari flour clay
Gambar 12. aneka kue dari flour clay
sumber: etsy.com

2. Kerajinan Bahan Lunak Buatan

Kerajinan bahan lunak buatan merupakan kerajinan yang berbahan baku berupa bahan lunak buatan. Adapun contoh kerajinan-kerajinan yang tergolong kerajinan bahan lunak buatan adalah sebagai berikut:

a. Kerajinan Gipsum (Gips)

  • Gipsum merupakan mineral berwarna putih, tidak larut dalam air, bersifat keras seperti kapur, oleh sebab itu gipsum perlu dicairkan terlebih dahulu agar dapat digunakan untuk membuat produk kerajinan.
  • Gips bersifat mudah pecah, sehingga harus berhati-hati ketika berkarya dari bahan ini.
  • Pewarnaan gipsum umumnya dilakukan setelah produk jadi.
  • Untuk dapat membuat produk kerajinan dari bahan gipsum, pengrajin harus menyediakan cetakan dengan model tertentu yang berbahan silikon rubbber, plastisin, atau tanah liat.
  • Pada proses pengolahan gipsum menjadi produk kerajinan terdapat beberapa teknik yang digunakan, yakni teknik cetak atau teknik cor dan teknik ukir.
  • Produk kerajinan dari bahan gipsum biasanya berupa bingkai foto/figura, celengan, patung, plafon, dinding, partisi, hiasan untuk dekorasi rumah.
Gambar 13. celengan karakter dari gipsum
sumber: @ArdiosJanggo


Gambar 14. plafon (langit-langit) gipsum
sumber: Indonesian.alibaba.com

b. Kerajinan Lilin (Parafin)

  • Lilin atau parafin bersifat padat, namun akan mencair jika dipanaskan.
  • Pewarnaan dilakukan saat lilin mencair
  • Lilin dapat dicampur dengan aroma tertentu untuk menambah sensasi saat digunakan.
  • Lelehan lilin yang terbuang dapat dipanaskan dan dicetak kembali.
  • Teknik yang digunakan dalam proses pengolahan lilin menjadi produk kerajinan adalah teknik pembentukan  (menekan, memijit, memilin, dan mencetak), teknik pahat/ukir, dan teknik pewarnaan.
  • Contoh produk kerajinan yang terbuat dari lilin adalah lilin hias (lilin dengan berbagai bentuk yang unik dan warna-warna yang indah) dan lilin ukir.
Lilin hias warna warni
Gambar 15. lilin hias
sumber: kliping.co


Gambar 16. lilin ukir
sumber: padukata.com

c. Kerajinan Sabun

  • Sabun bersifat padat sehingga dapat langsung diukir saat keadaan padat.
  • Selain menggunakan teknik ukir, kerajinan dari sabun juga dapat menggunakan teknik parut untuk menghaluskan sabun dan dibentuk seperti flour clay
  • Pewarnaan sabun dapat dilakukan dengan tetap mempertahankan warna asli sabun atau dapat pula dengan menambahkan biang pewarna lain saat sabun menjadi adonan.
  • Contoh produk kerajinan dari sabun yaitu bunga, hewan, buah, dan lain-lain.
Kerajinan bunga dari sabun
Gambar 17. bunga dari sabun
sumber: pinterest.nz

d. Kerajinan Polymer Clay dan Plastisin

  • Polymer clay dan plastisin memiliki ciri-ciri yang serupa yakni sama-sama memiliki aneka  warna yang cerah dan bertekstur padat lunak.
  • Perbedan antara polymer clay dan platisin adalah polymer clay tidak mengandung minyak  sedangkan plastisin mengandung minyak, selain itu polymer clay akan mengeras saat dikeringkan sedangkan plastisin tetap seperti semula.
  • Contoh produk kerajinan  polymer clay dan plastisin adalah miniatur hewan, tumbuhan, duplikat makanan, lukisan, dan benda lainnya.
aneka kue  dari  polymer  clay
Gambar 18. aneka kue dari  polymer clay
sumber: transat.ru


duplikat  aneka karakter  dari  plastisin
Gambar 19.  duplikat aneka karakter dari plastisin
sumber: liputan6.com

e. Kerajinan Fiberglass (Kaca Serat)

  • Fiberglass merupakan serat gelas berupa kaca air yang ditarik menjadi serat tipis.
  • Fiberglass memiliki  struktur cair dan akan mengeras dipanaskan, namun fiberglass juga dapat  dibentuk saat setengah mengeras.
  • Fiberglass membutuhkan  campuran yang berupa katalis untuk mempercepat fiberglass  mengeras.
  • Fiberglass bersifat tahan lama dan kuat.
  • Kerajinan fiberglass dibuat dengan menggunakan teknik cetak atau dicor.
  • Pewarnaan fiberglass dapat dilakukan saat keadaan mengeras maupun  saat masih cair.
  • Fiberglass berwujud bening sebening kaca atau air sehingga dapat dibentuk menjadi kerajinan yang menyerupai air.
  • Contoh produk kerajinan fiberglass antara lain: bross, gantungan kunci, hiasan, patung, dan lain sebagainya.
produk  kerajinan  fiberglass
Gambar 20. produk kerajinan  fiberglass
sumber: kerajinankreatif.com

Nah sampai di sini dulu pembahasan mengenai kerajinan bahan lunak bagian ke-1 dan akan berlanjut pada pertemuan berikutnya (Kerajinan Dari Bahan Lunak Bagian Ke-2).
Semoga postingan ini bermanfat dan sampai jumpa di postingan berikutnya..

NB: Postingan ini disalin dari buku pelajaran sekolah yang bertujuan sebagai alternatif sumber belajar bagi siswa yang sedang menjalani belajar dari rumah (PJJ) di masa pandemi covid-19, terutama bagi siswa yang kondisi gawai (hp)nya tidak mampu mengakses dokumen berbentuk pdf/ powerpoint/ video youtube.

Daftar Pustaka

Suci Parwati, dkk. 2017. Prakarya untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sugiyanto, dkk. 2017. Prakarya untuk SMP/MTs Kelas VIII Berdasarkan Kurikulum 2013 (Edisi Revisi 2016). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRAKARYA KELAS 9 "PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN DAN PERIKANAN MENJADI MAKANAN SIAP SAJI"

PRAKARYA KELAS 9 "PENGOLAHAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI DARI HASIL PETERNAKAN DAN PERIKANAN MENJADI MAKANAN SIAP KONSUMSI"

PRAKARYA KELAS 8 "PENGOLAHAN SEREALIA, KACANG-KACANGAN, DAN UMBI-UMBIAN MENJADI BAHAN PANGAN SETENGAH JADI"