PRAKARYA KELAS 9 "KERAJINAN DARI BAHAN MODIFIKASI (BERBASIS MEDIA CAMPURAN)"

 A. PENGERTIAN KERAJINAN DARI BAHAN MODIFIKASI (BERBASIS MEDIA CAMPURAN)

Kerajinan dari Bahan Modifikasi atau biasa disebut juga Kerajinan Berbasis Media Campuran adalah kerajinan yang dibuat dengan tujuan merubah bentuk sebuah benda yang dominan terbuat dari satu jenis bahan kemudian dipadukan dengan bahan lainnya agar menjadi lebih menarik, baik tanpa menghilangkan fungsi aslinya ataupun mengganti fungsinya.

Berikut ini beberapa alasan para pengrajin membuat produk kerajinan dari bahan modifikasi (berbasis media campuran):

1. Adanya kekurangan bahan baku atau memanfaatkan bahan baku yang tidak banyak jumlahnya;

2. Menghindari bentuk yang monoton;

3. Meningkatkan estetika pada tampilan produk;

4. Lebih terlihat modern karena dapat disukai oleh semua kalangan.

B. PRINSIP KERAJINAN DARI BAHAN MODIFIKASI (BERBASIS MEDIA CAMPURAN)

Bahan yang digunakan untuk memproduksi kerajinan bahan modifikasi (berbasis media campuran)  dapat berupa bahan alam dengan bahan alam; atau bahan buatan dengan bahan buatan; dapat pula terdiri dari bahan alam dan buatan. Pada prinsipnya kerajinan yang dibuat dari bahan modifikasi (media campuran) dapat memperindah penampilan bentuk, warna, tekstur dan volume dari sebuah kerajinan.

Berikut ini prinsip strategi yang harus diperhatikan pengrajin pada pembuatan kerajinan dari bahan modifikasi (berbasis media campuran) yaitu:

1. Menggabungkan berbagai bahan yang tidak memiliki reaksi kimia tertentu ketika dilakukan penggabungan, misalnya bahan yang digunakan dapat membuat bahan lainnya terkikis atau berkarat dan sebagainya.

2. Bahan yang digunakan terdiri dari berbagai jenis. Tidak hanya satu saja melainkan lebih dari satu, dapat dua, tiga atau lebih. Semua bergantung kepada rancangan kebutuhan dari produk kerajinan yang akan dibuat.

 3. Bahan dapat terdiri dari bahan homogen, atau heterogen. Misalnya bahan alam dengan bahan alam, bahan buatan dengan bahan buatan, dapat pula bahan alam dengan buatan. Tidak terjadi perubahan fisik pada salah satu bahan yang digabungkan, misalnya terjadi lelehan setelah direkatkan dan sebagainya.

4. Masing-masing bahan memiliki karakteristik sendiri yang saling mendukung terwujudnya keindahan (estetika) dari sebuah produk kerajinan yang dibuat.

5. Penggabungan bahan yang dilakukan harus dapat menyatu dengan bahan lainnya, sehingga terjadi kesatuan dan harmonisasi. Kerajinan berbasis media campuran dengan penciptaan bentuk baru diperlukan pembuatan rancangan yang tepat. Rancangan yang dibuat juga harus mempertimbangkan bentuk yang seperti apa yang diinginkan pada produk kerajinan yang akan dibuat.

Berikut ini beberapa petunjuk sebelum melakukan perancangan produk, agar tercipta bentuk produk kerajinan dari bahan modifikasi (berbasis media campuran) yang unik dan artistik:

1. Menyederhanakan Bentuk dengan Mengurangi atau Menambah Bentuk Produk Kerajinan Berbasis Media Campuran (Stilasi)

Melakukan strategi perubahan dengan menyederhanakan bentuk produk kerajinan dilakukan dengan melakukan pengamatan pada produk asal sebagai obyek perubahan, yang dilakukan adalah mengurangi bentuknya yang dirasa berlebihan atau dengan cara menambah bentuknya jika dirasa kurang menarik. Dengan demikian diharapkan produk kerajinan dari bahan modifikasi (berbasis media campuran) yang dihasilkan menjadi bentuk yang sangat artistik.

Berikut ini prinsip yang harus dilakukan dalam tahap perancangan saat menyederhanakan bentuk dengan cara mengurangi atau menambah bentuk:

a.    pesan eksplisit pada produk harus jelas, apakah sebagai produk fungsional ataukah sebagai produk hias;

b.    pesan yang bersifat implisit pun harus diperhatikan, apakah produk kerajinan membawa pesan informatif atau prestige;

c.    bahan yang tersedia sejak awal dapat menjadi modal perancangan produk kerajinan, namun dapat pula bahan yang dibutuhkan disiapkan setelah perancangan;

d.    produk kerajinan sebagai materi asal untuk dilakukan penyederhanaan bentuk harus disiapkan, apakah bentuknya gambar ataupun bentuk langsung;

e.    perhatikan penghematan bahan, agar produksi dapat dilakukan sebanyak mungkin dengan berbagai bentuk rancangan.

2. Merubah Bentuk (Deformasi) Produk Kerajinan dari Bahan Modifikasi (Berbasis Media Campuran)

Selain dengan cara menyederhanakan bentuk, kerajinan dari bahan modifikasi (berbasis media campuran) dapat pula dilakukan dengan menggunakan cara merubah bentuk hingga menjadi bentuk yang benar-benar baru. Hal ini sejalan dengan keinginan manusia yang mengarah kepada tujuan jangka panjang.

Deformasi diartikan sebagai perubahan bentuk yang terjadi secara permanen. Perubahan bentuk ini harus diimbangi dengan pengetahuan tentang obyek atau produk asalnya, agar perubahan yang diharapkan dapat terlihat dengan maksimal.

C. JENIS DAN KARAKTERISTIK KERAJINAN DARI BAHAN MODIFIKASI (BERBASIS MEDIA CAMPURAN)

Bahan yang digunakan sebagai bahan dasar untuk kerajinan berbasis media campuran sangat beragam bergantung pada sumber daya alam dari masing masing daerah. Jenis bahan alam yang dapat digunakan adalah ; kayu, batu, logam, keramik, kulit, serat, dan sebagainya, sedangkan jenis bahan buatan yang dapat digunakan adalah; plastik, gips, fiberglass, dan sebagainya.

Karaktersitik setiap bahan tentu berbeda satu sama lain. Seperti logam, beberapa logam memiliki sifat mudah berkarat, sebaiknya sebelum digunakan logam harus diolah dahulu agar tidak merugikan atau merusak bahan lainnya. Keramik yang terbuat dari tanah liat juga memiliki sifat mudah pecah, tentunya jenis bahan ini harus dipadukan dengan sangat hati-hati menggunakan bahan yang tidak merusak wujudnya, seperti kain atau jenis kertas sehingga bentuk keramik akan terjaga.

Berikut ini beberapa bahan dasar dan bahan paduannya yang dapat dikatakan cocok atau padu, untuk dijadikan bahan campuran dalam produk kerajinan:

1. BATU

Batu terdiri dari batu permata atau batu mulia dan juga ada batu akik. Batu permata mempunyai nama dari mulai huruf a sampai huruf z yang diklasifikasikan menurut kekerasannya yang dikenal dengan Skala Mohs dari 1 sampai 10. Permata yang paling diminati di dunia adalah yang berkristal (selain jenis batu mulia seperti Berlian, Zamrud, Ruby dan Safir), batu-batu akik jenis anggur seperti biru langit, bungur atau kecubung yang berasal dari Tanjung Bintang, Lampung, saat ini banyak diburu oleh para kolektor karena kualitas kristalnya. Aneka bentuk, tekstur, dan warna batu yang menarik dapat dipadukan dengan berbagai bahan lainnya seperti kayu, logam, dan lainnya.

Berikut contoh hasil produk dari paduan bahan dasar batu.

Gambar 1. a) kerajinan batu dengan kayu (hiasan); b) kerajinan batu dengan logam (bros)
sumber: dok. kemdikbud
2. LOGAM

Logam banyak jenisnya, seperti perak, emas, perunggu, besi, dan titanium. Namun perak paling sering dipadukan sebagai kerajinan berbasis media campuran, selain harganya terjangkau juga lebih diminati dengan berbagai bentuk penampilan. Logam dapat dipadukan dengan berbagai bahan lainnya seperti kayu, kerang, batu, dan lainnya. Proses pengecatan atau plating pada logam biasanya merupakan langkah-langkah terbaik untuk mencegah korosi.

Berikut contoh hasil produk dari paduan bahan dasar batu.

Gambar 2. a) kerajinan logam dengan kayu (badik); b) logam dengan batu (cincin); c) logam dengan kerang (kalung)
sumber: dok. kemdikbud
3. PLASTIK

Plastik banyak jenisnya, seperti botol, kantong, gelas, perabot dapur, perabot rumah tangga dan lainnya. Namun botol paling sering dipadukan sebagai kerajinan berbasis media campuran, selain memiliki permukaan yang cukup keras juga lebih diminati karena mudah dibentuk. Plastik memiliki sifat ada yang dapat didaur ulang dengan pemanasan kembali seperti plastik botol dan kantong, ada juga yang tidak dapat didaur ulang, contohnya resin. Plastik dapat dipadukan dengan berbagai bahan lainnya seperti logam, kain, dan lainnya. 

Berikut contoh hasil produk dari paduan bahan dasar plastik.

Gambar 3. a) kerajinan plastik dengan logam (celengan/hiasan); b) kerajinan plastik dengan kain pita (wadah air mineral gelas)
sumber: dok. kemdikbud
4. KAYU

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengkayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Kayu juga banyak jenisnya, seperti kayu jati, meranti, nangka, jati landa, kayu hitam, dan sebagainya. Sumber daya masing-masing daerah berbeda. Beberapa jenis kayu dipilih karena bersifat kedap air, isolator, dan mudah dibentuk. Kayu dapat dipadukan dengan berbagai bahan lainnya seperti logam, kaca dan lainnya.

Berikut contoh hasil produk dari paduan bahan dasar kayu.

Gambar 4. a) kerajinan kayu dengan logam; b) kerajinan kayu dengan kaca
sumber: dok. kemdikbud
5. KERAMIK

Keramik berasal dari tanah liat. Keramik memiliki disiplin ilmu tersendiri maka kerajinan yang berasal dari tanah liat secara familiar disebut dengan keramik. Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah feldspar, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia, dan mineral bawaan tanahnya. Karena sifat keramik rapuh dan mudah pecah maka keramik dapat dipadukan dengan berbagai bahan lain yang bersifat lembut atau ringan, tidak merusak, seperti kain, rotan, kertas atau karton dan lainnya.

Berikut contoh hasil produk dari paduan bahan dasar keramik.

Gambar 5. a) kerajinan keramik dengan kain; b) kerajinan keramik dan rotan
sumber: dok. kemdikbud

D. PRODUK DAN PROSES KERAJINAN DARI BAHAN MODIFIKASI (BERBASIS MEDIA CAMPURAN)

1. PRODUK DAN PROSES PRODUKSI KERAJINAN DARI BAHAN MODIFIKASI BATU

Batu yang digunakan sebagai kerajinan selain batu permata atau batu mulia juga ada batu akik. Batu permata sebenarnya adalah sebuah mineral atau batu yang dibentuk dari hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Sebelum dijadikan perhiasan atau kerajinan, batu harus dipoles terlebih dahulu. Tidak semua tempat di dunia ini mengandung batu permata.

Di Indonesia hanya beberapa tempat yang mengandung batu permata antara lain di provinsi Banten dengan kalimayanya (batu opal), di Lampung dengan batu jenis-jenis anggur yang menawan dan jenis cempaka, di Pulau Kalimantan dengan kecubungnya (amethys) dan intan (berlian). Sedangkan jenis batu akik, kata akik, menurut Kamus Istilah Geologi yang disusun M.M. Poerbohadiwidjojo, berasal dari kata agate atau agat yang artinya adalah sejenis mineral silika (SiO2)- yang lazim disebut kuarsa amorf atau kriptokristalin- berwarna dan berlapis. Itulah yang menjadi bahan batu akik. Warna batu akik bisa tunggal bisa pula banyak warna. Kedudukannya pun bisa beraturan atau tidak beraturan.

Coba kalian lihat di sekelilingmu mengapa dunia penuh warna. Dari manakah warna berasal? Warna berasal dari bebatuan berwarna. Dari batu itulah dihasilkan biang warna untuk berbagai jenis cat warna.

Daerah Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah di Indonesia menjadikan batu sebagai produk kerajinan juga seperti aksesoris pelengkap busana juga sebagai penghias suatu benda. Selain batu berwarna, ada juga batu alam lainnya seperti batu cadas, batu paras yang bisa dipahat menjadi bentuk kerajinan yang unik. Biasanya jenis kerajinan dari pahatan batu ini digunakan sebagai interior dan eksterior rumah. Teknik pengolahan batu sebagai produk kerajinan harus digerinda dahulu, kemudian dironce atau dipahat.

 1) Bahan Kerajinan Batu

Bahan utama yang digunakan adalah batu, maka batu harus mendominasi dari produk kerajinan ini. Pemilihan batu harus disesuaikan dengan rencana pembuatan produk kerajinan. Bahan campuran lainnya adalah kayu, logam dan sebagainya.

Gambar 6. aneka jenis batuan
sumber: dok. kemdikbud


2) Alat Kerajinan Batu

Alat yang digunakan tentunya juga alat yang sesuai dengan kerajinan yang akan dibuat. Pembuatan kerajinan batu membutuhkan alat khusus mulai alat pahat, gerinda, mesin pemotong batu dan sebagainya.

Gambar 7. a) aneka perangkat alat yang dibutuhkan seperti ember dan wadah; b) alat penghalus batu; c) alat pemecah batu
sumber: dok. kemdikbud
3) Produk Kerajinan dari Batu Berbasis Media Campuran

 Contoh produk yang dapat dihasilkan adalah sebagai berikut :

Gambar 8. a) produk kerajinan batu dengan logam; b) produk kerajinan batu dengan kayu
sumber: dok. kemdikbud

2.  PRODUK DAN PROSES PRODUKSI KERAJINAN DARI BAHAN MODIFIKASI LOGAM

Logam merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi kehidupan manusia, hampir semua benda yang dimiliki manusia pada saat ini memiliki unsur logam di dalamnya, misalkan smartphone mengandung berbagai unsur logam, alat-alat kedokteran, pisau rumah tangga, bagian-bagian kendaraan bermotor, kaleng minuman dan benda-benda lainnya di sekitar kita.

Logam memiliki jenis-jenis dan nama yang berbeda beda diantaranya besi, alumunium, perunggu, timah, kobalt seng, tembaga dan logam yang lainnya. Jenis-jenis logam tersebut bisa tercipta dari alam atau tercipta karena mencampur logam satu dengan logam yang lainnya dengan bantuan manusia.

Logam adalah unsur yang jumlahnya paling banyak di bumi ini. Jenis-jenis logam logam memiliki sifat dan kegunaannya masing-masing. Sampai saat ini, terdapat 65 logam yang terbentuk secara alami di bumi, namun hanya sedikit yang bisa dimanfaatkan dengan cara yang benar. Logam-logam yang dapat dimanfaatkan ini hanya mencapai 20 buah, baik yang berdiri sendiri maupun sebagai bagian dari aloi (campuran dari dua buah logam atau lebih dan zat lainnya).

Logam juga digunakan untuk pembuatan produk kerajinan. Daerah-daerah penghasil kerajinan dari logam diantaranya; emas terdapat di Kalimantan Selatan, Jawa, kerajinan perak terdapat di daerah Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Bali. Sedangkan jenis logam lainnya seperti titanium, tembaga, baja dan sebagainya banyak tersebar pula di seluruh Indonesia. Bahan alam logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris, berkembang pula sebagai benda hias dan fungsional lainnya, seperti gelas, teko, nampan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan. Bahan logam diolah dengan teknik bakar/ pemanasan, dan tempa.

 1) Bahan Kerajinan Logam

Bahan utama yang digunakan adalah logam, maka logam harus mendominasi dari produk kerajinan ini. Pemilihan logam harus disesuaikan dengan rencana pembuatan produk kerajinan. Bahan campuran lainnya adalah kain, rotan, batu, kerang, dan sebagainya.

Gambar 9. bahan kerajinan logam a) Perak; b) aluminium
Sumber: dok. kemdikbud

2) Alat Kerajinan Logam

 Alat yang digunakan tentunya juga alat yang sesuai dengan rancangan kerajinan yang akan dibuat. Pembuatan kerajinan logam membutuhkan alat khusus yang dari mulai alat penggiling logam menjadi plat, alat patri, tang lancip, penjepit dan sebagainya.

Gambar 10. peralatan kerajinan logam; a) alat penggiling logam menjadi plat; b) alat patri; c) yang lancip; d) penjepit
sumber: dok. kemdikbud

3) Produk Kerajinan dari Logam Berbasis Media Campuran

 Contoh produk yang dapat dihasilkan adalah sebagai berikut :

Gambar 11. produk kerajinan logam, a) kalung logam dengan kain sebagai talinya; b) wadah lilin dari logam dan rangka logam dililit dengan rotan; c) hiasan.
sumber: dok. kemdikbud

3. PRODUK DAN PROSES PRODUKSI KERAJINAN DARI BAHAN MODIFIKASI PLASTIK

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Plastik sudah menjadi bagian hidup sekarang ini. Berbagai macam penggunaan plastik mulai dari untuk pembungkus makanan, bahan kecantikan, alat-alat rumah tangga sampai alat dan perangkat elektronik. Sifat plastik yang mudah dibuat, ringan praktis dan murah menjadi salah satu pertimbangan besarnya penggunaan barang berbahan plastik ini.

Tetapi tahukah bahaya dan resiko penggunaan plastik ini? Karena penggunaannya sudah dirasa tidak cukup aman. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai persoalan sampah sudah meresahkan. Indonesia bahkan masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke Laut setelah Tiongkok. Hal itu berkaitan dengan data dari KLHK yang menyebut plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu satu tahun saja, sudah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik. Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7 hektare kantong plastik atau sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola.

Sebagai generasi muda apa yang harus dilakukan? Mari manfaatkan limbah plastik ini menjadi produk kerajinan. Hasilnya selain dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan, juga dapat meningkatkan perekonomian. Kreativitas kita sangat diperlukan untuk membuat produk kerajinan dari plastik yang berbasis media campuran agar menjadi lebih artistik dan menarik.

1) Bahan Kerajinan Plastik

Bahan utama yang digunakan adalah plastik, maka plastik harus mendominasi dari produk kerajinan ini. Pemilihan plastik harus disesuaikan dengan rencana pembuatan produk kerajinan seperti botol, kantong, bekas perabotan rumah tangga dan sebagainya. Bahan campuran lainnya adalah kayu, kain, logam dan sebagainya.

Gambar 12. aneka plastik bahan kerajinan
sumber: dok. kemdikbud

2) Alat Kerajinan Plastik

Alat yang digunakan tentunya juga alat yang sesuai dengan rancangan kerajinan yang akan dibuat. Pembuatan kerajinan plastik tidak membutuhkan alat khusus. Biasanya yang digunakan adalah gunting, namun jika ingin digiling atau dipress maka perlu alat khusus, dapat pula dipanaskan agar dapat dicetak.

Gambar 13. alat kerajinan dari plastik, a) gunting; b) alat penggiling plastik
sumber: dok. kemdikbud

3) Produk Kerajinan dari Plastik Berbasis Media Campuran

 Contoh produk yang dapat dihasilkan adalah sebagai berikut :

Gambar 14. produk kerajinan dari plastik; a) plastik dengan seng dan kertas; b) plastik dengan kayu
sumber: dok. kemdikbud

4. PRODUK DAN PROSES PRODUKSI KERAJINAN DARI BAHAN MODIFIKASI KAYU

 Indonesia memiliki hutan tropis yang banyak menyimpan kekayaan alam kayu terbesar di dunia. Kayu-kayu yang dihasilkan pun banyak macamnya. Diantaranya adalah kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus, kayu, sawo, kayu nangka, kayu kelapa dan sebagainya. Produk kerajinan yang dihasilkan dari kayu juga bervariasi, mengikuti teknik pembuatan dan tekstur kayunya.

Kerajinan ukir dari beberapa daerah di Indonesia sudah dikenal di mancanegara sejak jaman dahulu. Masing-masing daerah memiliki motif atau corak ukir yang berbeda. Setiap motif mempunyai nilai keindahan dan keunikan serta makna simbolis yang penuh perlambangan dan juga nasehat. Beberapa daerah yang dikenal ukiran atau pahatannya adalah Jepara, Yogya, Cirebon, Bali, Toraja, Palembang, Kalimantan dan masih ada daerah lainnya. Kita perlu mengenal dan melestarikan motif ukir Nusantara. Kekayaan kreasi bangsa Indonesia perlu kita syukuri sebagai kekayaan budaya yang tak dapat hilang oleh waktu.

Kayu-kayu yang tergolong keras dapat dibuat karya kerajinan dengan teknik ukir atau pahat, selain itu juga dapat dengan teknik tempel atau sambung baik dengan perekat maupun dengan paku. Proses mengukir dan memahat diawali dengan yang biasa dilakukan yaitu; membuat sketsa terlebih dahulu di atas kayu, lalu kayu dipahat dengan menggunakan alat pahat dan pemukul yang terbuat dari kayu.

1) Bahan Kerajinan Kayu

 Bahan utama yang digunakan adalah kayu, maka kayu harus mendominasi dari produk kerajinan ini. Pemilihan kayu harus disesuaikan dengan rencana pembuatan produk kerajinan seperti kayu jati, mahoni, kayu akasia, kayu jati landa dan sebagainya. Bahan campuran lainnya adalah kulit, kain, logam dan sebagainya.

2) Alat Kerajinan Kayu

Alat yang digunakan tentunya juga alat yang sesuai dengan rancangan kerajinan yang akan dibuat. Pembuatan kerajinan kayu tidak membutuhkan alat khusus. Biasanya yang digunakan adalah pahat, amplas, gergaji kayu, mesin bubut dan sebagainya.

Gambar 15. peralatan kerajinan dari kayu; a) pahat; b) amplas; c) aneka gergaji; d) mesin bubut
sumber: dok. kemdikbud

3) Produk Kerajinan dari Kayu Berbasis Media Campuran

 Contoh produk yang dapat dihasilkan adalah sebagai berikut:

Gambar 16. produk kerajinan dari kayu; a) Kayu dengan kulit; b) kayu dengan kain; c) kayu dengan logam dan karet
sumber: dok. kemdikbud

5. PRODUK DAN PROSES PRODUKSI KERAJINAN DARI BAHAN MODIFIKASI KERAMIK

 Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan kerajinan keramik. Asal kata keramik adalah ‘keramos’ (bahasa Yunani) yang artinya benda pecah belah yang terbentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Dalam pembuatan keramik, tanah liat memiliki sifat plastis, sehingga mudah dibentuk. Setelah itu dibakar dalam tingkat pembakaran suhu 600o C sampai 1300o C sesuai jenis tanah liatnya, sehingga tanah liat menjadi keras, padat dan kedap air.

Indonesia memiliki kerajinan keramik dari berbagai daerah yang berciri khas. Masing-masing daerah menunjukkan keunikannya dari bentuk, teknik hingga ragam hias yang ditampilkannya. Kekayaan hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik di Indonesia yang kental akan corak budaya yang membedakannya dengan keramik China, Jepang atau Eropa.

Hasil karya tanah liat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan saja. Jika sudah kering, karya dapat dibakar menggunakan tungku keramik, dengan bahan bakar yang bervariasi seperti gas, kayu, minyak tanah atau listrik. Keramik yang dibentuk sudah dapat diberi dekorasi pada saat setengah kering atau saat sudah mengalam pembakaran pertama (bisquit). Dekorasi dimaksudkan agar keramik tampak lebih indah dan kuat. Keramik dari tanah liat bakaran tinggi, dapat dihias dengan pewarna glasur. Glasir adalah lapisan keras yang berkilap pada lapisan produk keramik. Menggunakan pewarna glasur, keramik harus dibakar secara khusus, yaitu dibakar dua kali, pertama pembakaran bisquit hingga 900 o C, lalu diglasir dan dibakar kembali hingga suhu 1200 o C - 1300 o C.

1) Bahan Kerajinan Keramik

Bahan utama yang digunakan adalah tanah liat, maka keramik harus mendominasi dari produk kerajinan ini. Pemilihan tanah liat harus disesuaikan dengan rencana pembuatan produk kerajinan seperti tanah liat stoneware dengan bakaran hingga 1300o C, tanah liat merah atau earthenware dengan bakaran hingga 1000 o C, porcelain dan sebagainya. Bahan campuran lainnya adalah kulit, kain, logam dan sebagainya.

2) Alat Kerajinan Keramik

Alat yang digunakan tentunya juga alat yang sesuai dengan rancangan kerajinan yang akan dibuat. Pembuatan kerajinan keramik tidak membutuhkan alat khusus. Biasanya yang digunakan adalah butsir, rol, spon, tali pemotong, alat putar tangan (handwheell), alat putar kaki, (kickwheell), tungku pembakaran dan sebagainya.

Gambar 17. peralatan kerajinan keramik; a) butsir; b) rol; c) spon; d) tali pemotong; e) alat putar tangan; f) alat putar kaki; g) tungku pembakaran
sumber: dok. kemdikbud

3) Produk Kerajinan dari Keramik Berbasis Media Campuran

Contoh produk yang dapat dihasilkan adalah sebagai berikut:

Gambar 18. produk kerajinan keramik; a) keramik dengan rotan; b) keramik dengan logam
sumber: dok. kemdikbud

E. KEMASAN KERAJINAN DARI BAHAN MODIFIKASI (BERBASIS MEDIA CAMPURAN)

Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses. Pada karya modifikasi kerajinan berbasis media campuran ini yang perlu diperhatikan adalah ukuran dari karya. Tidak semua karya kerajinan dapat dibuat kemasan, terkadang karena ukurannya sangat besar karya tidak bisa dibuat kemasan. Oleh sebab itu kemasan dapat dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil hingga sedang, yang mudah dibawa. Tetaplah mengikuti prinsip bahwa semua bergantung kepada cocok tidaknya sebuah produk pada kemasannya. Perlu diingat keempat fungsi kemasan yang telah dibahas pada bagian terdahulu. Prinsip desain berkelanjutan tetap terus menjadi prioritas, meskipun yang dibuat adalah kemasan, perlu dipikirkan agar kemasan tidak langsung dibuang namun dapat digunakan untuk fungsi lain oleh konsumen. Dengan demikian penting untuk memikirkan bentuk kemasan yang menarik untuk dibuat.

Gambar 19. contoh kemasan untuk produk souvenir Dari kardus
sumber: dok. kemdikbud

F. CONTOH PROYEK KERAJINAN DARI BAHAN MODIFIKASI (BERBASIS MEDIA CAMPURAN)

a. Perencanaan

1) Analisis kebutuhan Ilustrasi: Titus berencana menghadiahkan sandal bakiak untuk bundanya yang tengah berulang tahun bulan depan.

Titus ingin memberikan hadiah yang dibuatnya sendiri. Ia ingin mencoba pemahamannya tentang pembuatan kayu teknik bubut dan teknik batik dalam pembuatan produk kali ini. Untuk media campuran ia juga menggunakan kulit sebagai penunjang produk. Kemampuannya ini akan ia tekuni sebagai pengisi waktu luang jika ia berhasil dalam membuat produk bakiak batik kali ini. Ide/Gagasan: Titus ingin mencoba keterampilannya dalam menggunakan bahan dan alat yang tersedia di sekolah, sekaligus untuk memperoleh nilai terbaik. Bahan yang digunakan oleh Titus adalah bahan kayu ringan, kulit, malam dan pewarna tekstil.

 2) Membuat sketsa karya dan menentukan karya terbaik dari sketsa.

Gambar 20. merancang sandal bakiak batik
sumber: dok. kemdikbud

b. Pelaksanaan

 1) Menyiapkan bahan dan alat

 Bahan yang diperlukan adalah : kayu jati landa, malam, pewarna tekstil, kulit tersamak.

Gambar 21. bahan kerajinan fungsi pakai
sumber: dok. kemdikbud

 Alat yang dibutuhkan adalah:

Gambar 22. peralatan pembuatan kerajinan fungsi pakai
sumber: dok. kemdikbud

 2) Tahapan Proses Pembuatan

                    

Gambar 23. proses pewarnaan dan hasil kerajinan bakiak batik
sumber: dok. kemdikbud

Kemasan yang dapat digunakan untuk bakiak batik dapat seperti berikut :

Gambar 24. kemasan untuk kerajinan bakiak batik
sumber: dok. kemdikbud

c. Evaluasi

Titus melakukan evaluasi dengan menguji karya sandal bakiaknya dengan dipakaikan sendiri. Titus merasakan kenyaman/ketidak nyamanan pada sandal buatannya.


Demikianlah ulasan mengenai "Kerajinan dari bahan modifikasi (berbasis media campuran)". Semoga postingan ini bermanfaat dan sampai jumpa di postingan-postingan lainnya..



NB: Postingan ini disalin dari buku pelajaran sekolah yang bertujuan sebagai alternatif sumber belajar bagi siswa yang sedang menjalani belajar dari rumah (PJJ) di masa pandemi covid-19, terutama bagi siswa yang kondisi gawai (hp)nya tidak mampu mengakses dokumen berbentuk pdf/ powerpoint/ video youtube.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi Sri Handayani Nuswantari, dkk. 2018. Prakarya SMP/MTs Kelas IX Semester 2 (cetakan kedua, edisi revisi 2018). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Comments

Popular posts from this blog

PRAKARYA KELAS 9 "PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN DAN PERIKANAN MENJADI MAKANAN SIAP SAJI"

PRAKARYA KELAS 9 "PENGOLAHAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI DARI HASIL PETERNAKAN DAN PERIKANAN MENJADI MAKANAN SIAP KONSUMSI"

PRAKARYA KELAS 8 "PENGOLAHAN SEREALIA, KACANG-KACANGAN, DAN UMBI-UMBIAN MENJADI BAHAN PANGAN SETENGAH JADI"